Tambang Galian Pasir Desa Batu Kuda, Menelan Korban
LANGKAH PREVENTIF INDODAX UNTUK CEGAH PENCUCIAN UANG
Aroma Korupsi Dari Pinggiran Kota Siak
PEKANBARU - Meski telah mengendap lama. Tersembunyi di kawasan semak. Tetapi, aroma korup masih menguap dari proyek ambisius ini.
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di pinggir sungai. Radius 1500 meter saja dari Pusat Kota Siak. Persis, sekitaran penyeberangan lama.
Kita perjelas posisinya. Karena nama proyek spektakuler ini tampaknya tidak terdeteksi Google Maps.
"Bangkai" proyek berusia 13 tahun ini, terlantar manis di kawasan semak berpagar besi di Desa Koto Waringin, Kecamatan Mempura, Siak.
Lantas, kita pun menginvestigasi bau "mangkrak" dari bongsor mesin yang mulai merongsok itu.
Di atas lahan sekitar 2 hektare, bangunan itu menjulang. Terlihat kentara berwarna biru dengan perangkat mesin berkarat
Di bagian gerbang pagar ada Pos Penjagaan aktif. Di samping pos ada jejeran rumah tak berhuni yang seyogianya, mungkin untuk para staf.
Seorang pria 40-an yang bertugas sore itu, rada-rada curiga menyapa kru forumkerakyatan.com.
"Proyek ini harus dijaga. Sebab, semua peralatan mengundang maling. Soal mesin belum pernah berfungsi sama sekali," katanya seraya menyebut proyek itu sudah layak di-"besi-tua"-kan.
Hanya itu, imformasinya yang layak kutip. Selebihnya, pria itu terkesan menutup-nutupi histori proyek yang sudah menelan anggaran ratusan Miliar itu.
Tetapi, sebuah plang proyek yang dibuat tahun 2007, masih mengampai ke dinding bawah pos penjagaan.
Plang itu bercerita lebih detil seputar proyek. Kami mengangkat dan memotonya. Plang proyek itu menjelaskan:
Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Berbasis Batubara, Kapasitas 2 x 3 MW. Tahun 2007-2008 dengan Anggaran Rp 91, 67 Miliar.
Perusahaan Pelaksana Proyek dengan masa kerja 18 Bulan ini adalah PT Monaco Enersys. Sedangkan Konsultannya diserahkan kepada PT Lapi Ganeshatama Consulting.
Di Plang utama yang masih berdiri kokoh menyebut Riau Power-2. Membaca nama Riau Power, teringat nama Rida K Liamsi mantan Big Bos-nya Riau Pos Grup.
"Yah, benar. Itu dulu proyeknya pak Ridha," kata seorang Pejabat Senior di lingkungan Pemkab. Siak. Tentu, ada sederet nama yang bakal tergerus.
Masalahnya, proyek ini dimulai di era Bupati. Arwin AS hingga ke Bupati Syamsuar.
"Ada anggaran tambahan sekitar Rp 55 Miliar lagi di era Bupati Syamsuar," kata sumber, juga seorang pejabat Pemkab. Siak.
Sang Pejabat tidak menampik: proyek.ini memang mangkrak. "Tidak sesuai spec," katanya, lembut.
Tetapi, terlepas siapa yang yang berkontribusi me-mangkrak-kan proyek ini, bau tak sedap terus menyeruak. Aroma korupsi, maksudnya.
Kala pihak Kejati Riau, terkesan ambisius "mengutak-atik" Pejabat eks Negeri Sultan itu, Proyek ini, layak ditelusuri.
Pemprov Riau Bentuk Tim Satgas Siaga Bencana Hidrometeorologi
PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bergerak cepat untuk penanganan b.
Gubernur Edy Natar Lantik Hambali Jadi Pj Bupati Kampar
PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri), Edy Natar Nasution resmi melantik Hambali SE .
Disdik Pekanbaru Imbau Orangtua Lapor Jika Ada Paksaan Beli LKS di Sekolah
PEKANBARU - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, mengimbau para orangtua mu.
Dewan: PPKM Tak Efektif, Kasus Covid di Pekanbaru Tetap Naik
PEKANBARU - Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Ruslan Tarigan mendesak Pemerintah Kota (Pemko) Pe.
Eksistensi Seorang "GM" untuk Solusi Masalah Petani Sawit
By: Wahyudi El Panggabean Petani itu adalah seorang yang berkeyakinan baik, orang yang be.
Laju Mobil Damkar Terhalang IPAL, DPRD Pekanbaru segera Panggil Kontraktor
PEKANBARU - Akibat pengerjaan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang ada d.